alasan menggunakan model pengembangan 4d ⏪ data togel toto macau 4d

alasan menggunakan model pengembangan 4d

Pengenalan Metode Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4D Model 4D adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Metode ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel pada tahun 1974. Nama model ini diambil dari empat tahapan utamanya yakni Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Model pengembangan 4D dapat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran di Indonesia karena memungkinkan pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan terprogram secara sistematis, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Penelitian yang menggunakan metode pengembangan mengacu pada model 4D, ASSURE, Kemp, Hannafin dan Peck, Gagne and Briggs, ADDIE, Borg Gall, dan Sugiyono yang telah disederhanakan dari model Borg Gall. Penelitian yang dilakukan dengan metode pengembangan ini memerlukan kolaborasi antara guru dan siswa dalam setiap tahapannya. Tahapan awal adalah pendefinisian yang menentukan tujuan dan sasaran pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah perancangan yang meliputi pemilihan materi pembelajaran, pengorganisasian bahan, serta pengembangan media pembelajaran. Tahapan ketiga adalah pengembangan, yaitu pembuatan produk pembelajaran yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya. Tahapan akhir adalah penyebaran yang meliputi evaluasi dan penyebaran produk pembelajaran. Metode pengembangan 4D dipilih karena model ini terprogram secara sistematis dengan tahapan yang mudah dipelajari dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Model pengembangan ini khusus digunakan untuk pengembangan perangkat pembelajaran, bukan rancangan pembelajaran. Dalam penelitian pengembangan ini, model ADDIE juga diikutsertakan karena memiliki tahapan yang sistematis dan mudah dipelajari. Selayang pandang, model pengembangan Four D (4D) diinisiasi langsung oleh pencetusnya yaitu Sivasailam Thiagarajan dan timnya. Model ini telah dikembangkan sejak awal tahun 1970-an dan menjadi salah satu metode yang paling populer digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Dengan mengimplementasikan model pengembangan 4D, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memfasilitasi peserta didik untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien.